My Documentation

Aku Mendengar, Melihat dan Merasa. Dan Inilah Dokumentasinya.

Pelayanan Konsumen

Hari ini aku belanja di Supermarket langgananku, and mendapatkan pelayanan yang menurutku menjengkelkan. Aku belanja roti tawar, meses, selai dan temen-temennya.. Pokoknya total belanjaan hampir 20.000 rupiah. Jadi kembalianku 30.000 rupiah lebih dikit. Karena waktu itu aku lagi butuh duit lima ribuan, jadi aku ngomong ke mbaknya. Pake gaya manis gitu..

"Mbak kembalianku yang sepuluh ribu bisa ditukar sama lima ribuan dua?"

Mbaknya jawab gini, "Lima ribuannya buat kembalian". Dengan ekspresi cemberut, padahal aku liat uang lima ribuan di lacinya masih banyak, and waktu itu sudah jam 1 siang, jadi pikirku uang kembalian pasti masih cukup sampe supermarket tutup. Nah aku langsung ngerasa jengkel banget dengan pelayanannya yang nggak simpatik tersebut. Knapa sich mbak kasir yang manis itu gak bersedia nukerin uang kembalianku, padahal katanya sich customer adalah raja.

Aku sebagai customer, nggak akan pergi begitu saja dari sana, sebelum aku mendapatkan yang aku inginkan, akhirnya aku ngambil vitamin C satu strip yang harganya Rp. 750. Sambil bilang gini ke embaknya..

"Ya udah dech mbak, aku beli ini aja." trus aku bayar pake uangku yang Rp. 10.000. Akhirnya aku dapet kembalian Rp. 9.250. Nah aku dapet uang 5000an yang kubutuhkan kan? Tapi ternyata apa yang kulakukan ganti bikin embaknya cemberut. Tapi aku cuek aja, trus aku nerima kembalian sambil bilang makasih dengan manis. Terus embaknya yang cemberut gimana? ya biar aja, mending dia yang cemberut kan daripada aku yang cemberut.

Kesimpulannya, kita sebagai customer masih sering menerima bad service. Penyedia produk atau jasa yang bersedia memberi pelayanan baik masih jarang banget, apa lagi di Indonesia. Padahal pelayanan yang baik itu kunci memenangkan loyalitas pelanggan kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Yang Menanggapi ;-)