My Documentation

Aku Mendengar, Melihat dan Merasa. Dan Inilah Dokumentasinya.

Nostalgia Bareng Teman SMA, Mei.

Judul diatas bukan tentang bulan Mei, karena bulan Mei masih agak lama. Juga bukan "Mybe Yes, Mybe No" saat kita ditanya "Kapan...?" Pertanyaan yang jadi latah diucapkan ketika kita masih single dan muncul di pesta perkawinan temen... hehehe... Terus...??? ini tentang perjumpaanku dengan teman SMU-ku Meisari. Setelah lulus SMU tahun 1997 kami tidak pernah kontak lagi. Berarti sampai skarang sudah 12 tahun... Dan kemarin kami ketemu. Karena Mei mau pindah kerja ke Surabaya, jadi dia mau cari tempat kost, terus nginepnya di tempatku. Jadinya seru banget, cerita yang sempat hilang selama 12 tahun jadi keluar semua. Buaaaanyak gak abis-abis.. Dan karena kami cewek, so yang jadi bahan cerita selain kabar temen-temen cewek kami, ya tentang temen-temen cowok pastinya.. :-) Salah satunya tentang kakak kelas yang dulu aku pernah ngefans banget sama dia. Karena alasan-alasan yang lucu juga sebenarnya. Bayangin aja, pertama kali aku suka kakak kelasku ini karena waktu latihan pramuka aku haus banget, trus cari minum di koperasi sudah tutup. Tiba-tiba dia datang bawa beberapa gelas air mineral dan dijejer-jejer di mejaku.. so sweet... Terus aku jadi makin suka waktu tahu ternyata dia adalah ketua OSIS dan sekaligus jadi Pradana Pramuka di SMU-ku. Pradana = ketua pramuka pria. Jadi dia memiliki jiwa pemimpin hehehe... Terus satu lagi, sepertinya aku juga semakin sukaaaaa waktu melihat dia jadi imam sholat Jumat di sekolahku. Dulu sholat Jumat wajib di sekolahku, untuk semua siswa termasuk cewek. Dan Mei pernah ketemu kakak itu di Mall, sedang menggandeng anaknya.. Padahal aku sering mengetikkan namanya di Google Search dan tidak pernah ketemu hehehe... Aku jadi geli juga sich waktu mengingat masa-masa SMU yang lucu-lucu, ternyata aku pernah juga mengalami masa ABG ya.. qeqeqe... Dulu aku dengan Mei sama-sama bendahara OSIS, jadi kita sering banget jalan bareng ke kelas-kelas buat nagih uang buku, uang iuran atau ngumpulin dana kurban. Waktu itu aku seneng banget sich karena gak perlu ikut pelajaran huahahaha.. Trus kami sama-sama anak pramuka, sama-sama suka baca buku. Trus kalau ada kegiatan di sekolah suka nginep di sekolah juga. Baik itu waktu ada lomba PMR, Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), panitia pondok romadhon, panitia maulud nabi. Biasanya kita ikutan temen-temen cowok yang nginep di sekolahan buat nempel tulisan di spanduk. Jaman dulu spanduk di tempel pake kertas warna warni loh.. kalau acara selesai dicuci.. Aku jadi inget waktu ultah ke 17, aku bilang aku gak mau disiram air lho ya.. nah saat itu abis acara maulud nabi, nah bukannya disiram aku malah di bruk-i spanduk basah.. dasar...!!!! Acara yang paling kusukai adalah berkemah, baik itu persami di sekolah, lomba-lomba pramuka, perkemahan wirakarya (berkemah sambil kegiatan sosial, nanam pohon, kerja bakti, pemlesteran rumah warga dsb.. ), kemah wisata.. Berarti sudah 12 tahun aku gak berkemah... jadi pengen lagi nich.. Semalam bersama Mei, membuatku terkenang lagi masa-masa SMU yang menyenangkan. Eh aku dulu juga ikut drum band loh.. alat musik yang kupegang Belira.. yang dari besi yang dipukul bunyinya "ting.. ting.. ting.." Kita sering main waktu ada acara-acara di kotaku, karnaval, upacara 17 Agustus, menyambut tamu dsb.. nyanyi dulu yuk.. :-D ---###--- malu aku malu.. pada semut merah yang berbaris didinding menatapku curiga seakan penuh tanya sedang apa disini menanti pacar jawabku sungguh aneh tapi nyata tak kan terlupa kisah kasih di sekolah dengan si dia tiada kisah paling indah kisah kasih di sekolah kisah kasih di sekolah yang paling indah tiada kisah paling indah kisah kasih di sekolah ---###--- Sampai ketemu lagi Mei.. :-)

Saat kata "Terima Kasih" Sulit Diucapkan

Saat makan di restoran, setelah makanan diantar ke meja tidak lupa aku selalu mengucap "terima kasih", waktu membayar di kasir bilang lagi "terima kasih". Kalau duluan kasirnya yang bilang, ya akunya bilang "terima kasih juga". Kata terima kasih ini kuucapkan karena sudah di layani.

Saat ortu datang ke rumah, waktu mereka pulang tidak lupa bilang "terima kasih sudah dikunjungi, hati-hati di jalan".

Saat teman mengantarku pulang, atau menuju suatu tempat tidak lupa juga bilang "makasih ya"

Saat suami memberi sesuatu, membelikan sesuatu, melakukan sesuatu gak lupa juga bilang "makasih ya beib.."

Waktu turun dari angkot, taksi, bis gak lupa bilang juga ke sopirnya "makasih pak, sudah diantar dengan selamat"

Saat mau tidur, setelah mengucap do'a tidak lupa mengucap "terma kasih ya Allah, karena sudah memberi satu hari yang sempurna untukku"

Dan masih banyak lagi ucapan "terima kasih" untuk orang-orang di sekitar kita. Yang diucapkan untuk memberi tahu mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu sangat kita hargai. Juga sebagai rasa syukur karena banyak orang yang bersedia melakukan sesuatu untuk kita, membantu kita dan kebaikan-kebaikan lainnya.

Tetapi kenapa kadang ada saat-saat kita susah sekali mengucap "terima kasih"...???
huuuhhh... bener-bener susah...
Seperti kejadian tadi pagi, saat seorang temanku melakukan sesuatu untukku. Yang mungkin kalau kulakukan sendiri agak sulit sich... Aku gak yakin bisa, tapi misalnya tidak ada yang membantu pasti aku juga akan berusaha. Yang jelas bantuan dari temanku itu sangat berarti buat aku. Apa yang dia lakukan membuatku tersentuh.
Teman, dirimu baik banget sich... hehehe...

Dan aku tidak bilang "terima kasih"..... tanya kenapa..??? kenapa tanya..?

Jawabannya hanya "Entahlah..."

Saat ini mungkin sudah terlambat untuk mengucap "terima kasih" :-(

"Ya Allah, berikan kebaikan untuk temanku yang baik ini, berilah jalan untuk semua yang sedang dilakukannya, kabulkanlah do'anya, dan berikan kemudahan untuk mencapai semua hal yang dia harapkan. Terima kasih Allah.. Amiiinn..."

I just wanna say, thank you... :-)