My Documentation

Aku Mendengar, Melihat dan Merasa. Dan Inilah Dokumentasinya.

Donor Darah

Horeee...!!!

Akhirnya stempel yang ada di kartu donor darahku bisa mencapai 20 buah..
Yang terakhir aku donor di posko yang dibuka atas kerjasama PMI dan Apkomindo di HitechMall Surabaya. Teman.. aku nunggu ini tuh lama buanget.. padahal aku mulai donor darah pas SMU kelas 2 (sekitar tahun 1995).
Lama banget kan? Dan kita hanya boleh donor 3 bulan sekali. Jadi dalam setahun hanya boleh donor 4 kali.

Kenapa sich kok donor darah...?
Suatu hari PRAMUKA di sekolahku ngadain acara latihan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat) dan bekerja sama dengan PMI di kotaku,tempat pelatihannya di kantor PMI. Nah kebetulan waktu itu di PMI ada upacara penyerahan tanda penghargaan buat peserta donor darah yang minimal dah donor 50 kali. Kita para Pramuka ikut upacara juga. Yang menerima penghargaan ada 8 orang dan semuanya pria. Diantara 8 orang, penerima penghargaan 100 kali hanya seorang, dan udah Eyang Kakung gitu dech.. Tapi semangat Eyang Kakung tersebut benar-benar terpancar. Jalannya juga masih tegap banget. Saat diminta berpidato, beliau bercerita kalau istrinya meninggal karena pendarahan saat melahirkan, waktu itu mencari darah di PMI masih agak sulit, karena masih jarang yang bersedia mendonorkan darahnya. Dan golongan darah sang istri berbeda dengan seluruh anggota keluarga dan famili.

Kesedihan yang dialami Eyang Kakung tersebut membuatnya memutuskan untuk menjadi donor darah aktif (orang yang melakukan donor darah secara teratur) sampai akhir hidupnya.
Apa yang sudah disampaikan Eyang Kakung tersebut benar-benar menyentuh hatiku. Dan keesokan harinya aku melakukan donor darahku yang pertama. Gila... jarumnya bueeesssaaarrrr....!!! :-D

Pengalaman Pribadi
Desember, 1999. Saat itu bulan puasa, satu bulan penuh aku nemenin "someone" merawat bundanya di Rumah Sakit karena hepatitis.
"Maaf Ibu... aku hanya sempat mengenalmu satu bulan, bukannya karena gak mau, tapi sebelumnya aku bener-bener gak berani dan malu banget buat dikenalin, bahkan saat itu aku belum 20 tahun, masih kecil.. :-) "
"Tapi Ibu bener-bener orang tua yang hebat, terimakasih sudah mendidik anakmu sehingga menjadi pria yang sangat baik, penyayang, sabar dan masih banyak hal baik yang ada padanya, semoga Ibu masih bisa melihatnya dari sana"


Oke, kembali ke ceritaku,
Nah di rumah sakit itu aku baru tahu seberapa besar kebutuhan darah bagi pasien, untuk pasien hepatitis aja kalau sudah mencapai kondisi tertentu akan membutuhkan darah minimal 2 kantong dalam sehari, kalau seminggu sudah berapa? 12 kantong.. !!??!!! Padahal seperti yang saya tulis diatas, kita hanya bisa mendonorkan darah kita setiap 3 bulan sekali dalam jumlah 1 kantong. Jadi kebayang kan seberapa berharganya nilai sekantong darah bagi orang-orang yang membutuhkan. Belum kalau ada pasien kecelakaan, melahirkan, operasi dsb..
So, aku bener-bener berusaha untuk mendonorkan darahku selama masih bisa, karena kita tidak akan pernah tahu, mungkin 1 kantong darah kita sudah menyelamatkan 1 nyawa.
Aku gak peduli lagi dengan jarumnya yang bueeessaaarrr tadi, aku gak peduli dengan mitos yang katanya donor darah bikin gendut (masak sich aku gendut karena donor???? hehehe...)

Apa semua orang boleh donor darah?

Nah ini syarat-syarat untuk melakukan donor darah :
  1. Sehat jasmani rohani
  2. Berusia diatas 17 tahun, dibawah itu kan masih masa pertumbuhan jadi sebaiknya jangan
  3. Berat minimal 45 kg
  4. Tekanan darah normal
  5. Tidak dalam kondisi sakit, hamil atau menstruasi
  6. Dalam 6 bulan terakhir tidak terkena malaria, hepatitis, dan tidak terinfeksi HIV
(untuk lengkapnya bisa tanya ke PMI, karena maaf aku tidak bisa menghafal semuanya, tapi yang terpenting ya yang sudah aku tulis diatas)

Kalau mau mendonorkan darah, usahakan:

  1. Tidur cukup (supaya tekanan darah berada dalam kondisi yang baik)
  2. Sudah makan
  3. Banyak minum
Setelah selesai donor, sebaiknya:
  1. Segera minum minuman yang bisa memberi energi, agar cairan yang sudah diambil segera diganti. Misal susu, susu kedele, sari kacang hijau dsb..
  2. Jangan lupa makan (lagi...???!!!! makanya gendut... :-D , tp gak harus kok yang ini.. kalo laper aja)
  3. Minum vitamin penambah darah (yang dikasih dari PMI setelah kita donor)
Oh iya, keuntungan kita donor, selain dapat membantu orang lain, kita juga makin sehat, karena:
  1. Tubuh kita akan memproduksi sel-sel darah baru secara teratur, nah jadi sehat kan?
  2. Kita jadi bisa memonitor kesehatan kita secara teratur, misal tekanan darah.
  3. Darah yang didonorkan selalu dites, HIV, hepatitis dll. Jadi kalau terinfeksi kita jadi tahu lebih dini.
  4. Dapet vitamin gratis... huahahaha... ( ini versi dhani, tapi aku selalu lupa minum vitaminnya.. lupa apa males? )
Teman-teman tertarik untuk mencoba? Dimana?
  1. PMI, biasanya PMI buka sampe malam hari dan di hari libur untuk menerima pendonor
  2. Posko-posko PMI, biasanya secara teratur PMI bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membuka posko-posko donor, di kampus, di sekolah-sekolah, di restoran bahkan di Mall.
Nah satu lagi nich, buat cowok-cowok yang masih single, sapa tahu bisa kenalan sama petugas dari PMI, biasanya perawatnya yang masih muda, cewek and sapa tahu single hehehe... Satu kemungkinan buat dapet calon istri kan hehehe...

0 komentar:

Posting Komentar

Yang Menanggapi ;-)